COFFEE, PEN & BOOKS

haruskah melupakannya sekarang? setelah sekian lama mencoba mendekatinya . haruskah menghilang sekarang? setelah bertahun-tahun masi berharap . haruskah menghentikan semua? benar-benar tak sanggup lagi melaju . apakah dia tau tentang diriku? jujur aku cukup mengenalnya . tapi bisa tak mengenalnya lebih jauh . memanggilnya, menawarinya makanan . menanyakan apa kesukaanya . hal-hal apa saja yang ia tidak suka . aku tak mengetahuinya lebih jauh . apa dia sadar? saat-saat membahagiakan dengannya .. menjadi kenangan terindah untukku . pernah sekali dalam hidup ini tampang dan wajahnya tak kuingat . dan terlalu munafik ku katakan aku bahagia saat dia tak ada . tapi ingatan itu tak bisa kubuang . selalu ada serpihan dari bagian terkecil yang mengusik . menatapmu membuatku marah . sandi-sandi kecil ini selalu mengikuti kharismamu . tapi hati ini tak bisa memuliakan dirimu . selalu ada orang lain yang mencoba menelusup masuk ke relung terkecil ini untuk mengganti...

aku malu untuk jujur kepadanya aku enggan menatap wajahnya  aku tak mau terlalu berharap kepadanya  setiap kata yang ia lontarkan membuatku semakin memujinya  setiap lirik yang tergubah olehnya membuatku tersihir cahayanya  mungkin itu kharisma yang ia punya  setiap detiknya mampu membangkitkan semangat menggairahkan  tertulis lagi segala perasaan yang tak membendung itu  tapi sekali lagi kukatakan aku malu untuk jujur kepadanya  ingin bersua hanya berdua  membahas hal-hal terkenang yang dulu pernah terekam  tapi aku hanya bisa menutup mataku pergi dari hadapannya  aku terlalu egois menanggapnya matahari pagiku  jadi hanyalah anggap dia sebagai penular semangatku  penyambung simpul mimpi dan citaku  jadi hanyalah bintang yang mampu menyinari kegelapanku  hanya dia sebagai penerang itu  penerang yang enggan pergi dari hati terkecilku  NO COPY PASTE WITHOUT CREDIT ...