Contoh Karya Ilmiah Sastra Inggris Penerjemahan Teks Laporan Universitas Terbuka Tahun 2015 yang Telah Lulus Uji Plagiat
Untuk teman-teman Universitas Terbuka dan lainnya yang sedang atau akan mengerjakan karya ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan, berikut ini karya ilmiah saya yang bisa dijadikan refensi atau contoh untuk menyelesaikan karya ilmiah kalian. Ingat DILARANG PLAGIAT ya! Semangat mengerjakan, semoga sukses dan lulus sesuai keinginan.
Strategi
Penerjemahan Teks Laporan
Bidang Teknologi dan Sains Tanpa
Menghilangkan Informasi Faktual dalam TSu pada TSa
Eka Ovtarika Zulkarnain
NIM : 018316892
Program S1 Sastra Inggris Bidang Minat
Penerjemahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Terbuka
ABSTRAK
Teks laporan memiliki tujuan dan fungsi sosial untuk
menyampaikan sebuah informasi yang didukung dengan sejumlah fakta yang jelas
dan faktual kepada para pembaca. Karya ilmiah ini merupakan studi kasus
penerjemahan dalam menggunakan strategi penerjemahan yang bertujuan untuk
menjadi salah satu jalan keluar bagi para penerjemah dalam menghadapi masalah
dalam proses penerjemahan teks laporan. Pada proses ini, penerjemahan tentu
saja dilakukan dengan menerapkan metode dan prosedur penerjemahan agar dalam
proses penerjemahan tersebut penyampaian informasi yang dimaksudkan pada teks
sumber (TSu) dapat disampaikan dengan jelas dan faktual serta akurat pada teks
sasaran (TSa). Demikian juga pada proses penerjemahan dalam teks laporan yang
berjudul “Great Photos of Earth from The World’s Smallest Satellites”, proses
penerjemahan dilakukan dengan menerapkan beberapa metode dan prosedur
penerjemahan yang sesuai dengan masalah penerjemahan yang ditemui dalam proses
menyepadankan kata, frasa kata maupun kalimat dalam teks laporan tersebut.
Masalah penerjemahan yang ditemui dipecahkan dengan metode dan prosedur
terjemahan agar penyampaian informasi yang terkandung dalam teks sumber (TSu)
tetap dapat disampaikan dengan jelas, faktual dan akual di dalam teks sasaran
(TSa) untuk pembaca.
Kata kunci :
strategi penerjemahan, metode dan prosedur penerjemahan, masalah penerjemahan, penyampaian
informasi
I.
PENDAHULUAN
i.
Latar Belakang
Kebutuhan akan informasi saat ini
semakin diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan. Cepatnya akses informasi
dalam kemajuan teknologi dan sains membuat kita lebih mudah memperoleh
informasi yang kita cari. Bahkan dalam bidang penelitian yang mengharuskan para
peneliti melakukan penelitian dan mempublikasikan hasil penelitiannya ke
masyarakat umum, teknologi cendrung menjadi salah satu jalan keluar. Informasi
yang diberikan merupakan hasil uji lapangan yang bersifat faktual dan jelas.
Banyaknya hasil penelitian yang diinformasikan menggunakan bahasa asing,
membuat masyarakat awam tidak dapat memperoleh informasi yang akurat. Mengingat
banyak dari peneliti berasal dari negara maju. Oleh karena itu, dibutuhkan pula
penerjemah sebagai penyampai informasi dalam menerjemahkan hasil penelitian
agar dapat dimengerti oleh masyarakat awam.
Dalam karya ilmiah ini, penulis
bermaksud mengangkat artikel yang berjudul “Great Photos of Earth from The
World’s Smallest Satellites” dari sebuah media online CNN untuk dianalisis dan
diterjemahkan guna memberikan informasi yang mudah dimengerti oleh pembaca
tanpa menghilangkan informasi penting yang ingin disampaikan dalam teks sumber
(TSu) pada teks sasaran (TSa) sesuai dengan strategi penerjemahan sehingga menghasilkan
terjemahan yang akurat, jelas dan wajar.
ii.
Rumusan Masalah ( Research Question)
Berdasarkan
latar belakang tersebut, penulis menyimpulkan permasalahan yang diangkat dalam
karya ilmiah ini, yaitu:
1.
Strategi apa
yang digunakan dalam menerjemahkan teks laporan agar informasi penting yang
disampaikan mudah dimengerti pembaca?
2.
Bagaimana
langkah-langkah yang dilakukan apabila dalam proses penerjemahan terdapat
masalah mentransferkan makna dari BSu ke BSa?
iii.
Tujuan (Objective)
Tujuan penulis
dalam karya ilmiah ini adalah agar pembaca khususnya penerjemah dapat
menerjemahkan sebuah teks laporan dengan akurat, jelas dan wajar tanpa
menghilangkan informasi yang disampaikan dalam TSu pada TSa.
iv.
Manfaat
Manfaat karya ilmiah yang penulis
tulis ini, diantaranya:
1.
Penulis berharap
para pembaca khususnya penerjemah dapat mengerti strategi penerjemahan yang
dilakukan dalam proses penerjemahan teks laporan agar informasi yang akan
disampaikan dapat tepat sasaran dan mudah untuk dimengerti.
2.
Memudahkan bagi
para penerjemah dalam mencari jalan keluar ketika menghadapi masalah-masalah
dalam proses penerjemahan teks laporan.
3.
Menambah wawasan
bagi para penerjemah atau masyarakat luas tentang dunia penerjemahan sehingga
mereka memahami bahwa penerjemahan tidak hanya soal proses mengartikan bahasa
dari bahasa sumber (BSu) ke bahasa sasaran (BSa).
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Pada proses
menerjemahkan langkah awal yang dilakukan adalah menganalisis teks sumber (TSu)
guna memahami pesan yang disampaikan dan mendapatkan pesan yang sesungguhnya
tanpa meninggalkan hal-hal penting yang harus disampaikan. Newmark (1988)
mengemukakan bahwa metode penerjemahan dibedakan dari prosedur penerjemahan.
Sedangkan Baker (1992) menyebut prosedur menggunakan istilah startegi.
Dalam beberapa
metode dan prosedur yang dikemukan oleh beberapa pakar seperti, Newmark, Baker,
Larson, Nida, Vinay, Darbelnet dan yang lainnya dapat disimpulkan bahwa dalam
proses penerjemahan metode dan prosedur yang digunakan berorientasi pada TSu
dan TSa. Berikut beberapa teknik metode dan prosedur yang berorientasi pada TSu
dan TSa yang penulis gunakan dalam karya ilmiah ini agar dalam proses
penerjemahan, penerjemah dapat menerjemahkan sebuah teks laporan dengan akurat,
jelas dan wajar tanpa menghilangkan informasi faktual yang disampaikan dalam
TSu pada TSa:
Orientasi pada TSu
|
Orientasi pada TSa
|
(1) Teknik
harfiah
|
(6) Teknik transposisi
|
(2) Teknik peminjaman alamiah
|
(7) Teknik modulasi
|
(3) Teknik
tranferensi
|
(8) Teknik penghilangan
|
(4) Teknik
calque
|
(9) Teknik eksplisitasi
|
(5) Teknik peminjaman murni
|
(10) Teknik penambahan
|
(11) Teknik deskriptif
|
III.
METODOLOGI
PENELITIAN
i.
Metode
Dalam karya
ilmiah ini, metode yang digunakan penulis adalah metode kualitatif yang didasarkan pada analisis tekstual yang
melibatkan teks sumber dan teks sasaran serta mengadopsi salah satu model
teoretis penerjemahan, yaitu model komparatif (comparative model) dengan
rumusan: TSu ≈ TSa, atau TSa ≈ TSu.
ii.
Data
Penelitian
Data penelitian
yang digunakan termasuk jenis teks laporan dalam bidang teknologi dan sains
yang berjudul “Great Photos of Earth from The
World's Smallest Satellites” dengan jumlah kata terdiri dari 675 kata. Teks sumber tersebut penulis
ambil dari laman berita online CNN
dengan alamat website: http://edition.cnn.com/2015/03/12/tech/mci-planet-labs-doves/index.html.
iii.
Pemprosesan
Data
Dalam proses
penerjemahan teks laporan diatas, penulis mengalami beberapa kendala dan
masalah dalam menerjemahkan kata, frasa kata serta kalimat yang terdapat dalam
teks tersebut. Seperti menerjemahkan sebuah idiom pada TSu agar dalam TSa
terjemahan idiom tidak menghilangkan informasi faktual dan makna lebih mudah
dipahami dan pemilihan penggunaan metode dan prosedur penerjemahan yang tepat
untuk menyepadankan makna idiom agar pada TSa hasil terjemahan tidak menyimpang
dari TSu. Sehingga prosedur penerjemahan teknik parafrasa menjadi pilihan dalam
menyedankan makna idiom agar TSa tetap memiliki informasi faktual dan penting
yang disampaikan kepada pembaca secara akurat, jelas dan wajar.
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
I.
Hasil
Penerjemahan
Untuk mempermudah
dalam memahami proses penerjemahan dan stategi terjemahan yang penulis gunakan,
setiap table disertai dengan penjelasan.
PARAGRAF 1
Teks Sumber
|
Teks Sasaran
|
Great
Photos of Earth from The World's Smallest Satellites
How big is a satellite? As big as a washing
machine? A car? A bus? The average size of communication satellites orbiting
the Earth is about that of a car. But there are extremes, such as the
NROL-32, a spy satellite launched by the United States in 2010, which has an
antenna spanning 328 feet across, or nearly 100 meters. But among the
flying giants, a new breed is spreading its wings. Planet Labs, a Californian
startup which had its beginnings in a garage in 2012, is pushing
satellite miniaturization to its limits. Last year, they launched Flock 1, an
array of 28 satellites that now constitutes the world's largest
constellation of Earth imaging satellites. They are called Doves, their
mission is to map every inch of the planet, and each of them is no larger
than a shoe box.
|
Foto-foto Bumi yang Indah dari Satelit Terkecil di Dunia
Sebesar apa satelit itu? Apakah sebesar
mesin cuci? Mobil? Ataukah bis? Rata-rata ukuran satelit komunikasi yang
mengorbit di Bumi adalah sebesar mobil. Tapi yang lebih hebat adalah NROL-32,
satelit mata-mata yang diluncurkan oleh Amerika Serikat tahun 2010, yang
memiliki panjang antena 385 kaki atau sekitar 10 meter. Diantara
raksasa terbang lainnya, jenis baru adalah menyebar sayapnya. Planet Labs,
California, yang berawal di sebuah garasi pada tahun 2012, mendorong
miniaturisasi satelit yang terbatas. Tahun lalu mereka meluncurkan Flock 1,
terdiri dari 28 satelit yang merupakan konstelasi satelit pencitraan Bumi
terbesar di dunia. Mereka menamakannya Doves, misinya adalah memetakan
setiap inci planet, dan masing-masing tidak lebih besar dari kotak sepatu.
|
Pada
frasa but among, penulis menggunakan
teknik penghilangan dimana but among
bila diartikan ke dalam BSa menjadi tapi
diantara kurang wajar karena konjungsi but
dalam kalimat pertama dan kalimat selanjutnya tidak memiliki keterkaitan
perbandingan seperti pada kalimat pembuka. Kalimat startup which had its beginnings memiliki arti memulai yang berawal karena memulai dan berawal memiliki kesepadanan kata dalam BSa, jadi dalam
penerjemahan ini strategi yang digunakan yaitu menggunakan teknik penghilangan
guna menghemat kata sehingga pembaca tidak bingung dalam menerima informasi
yang terdapat dalam teks. Sedangkan dalam kalimat largest constellation of Earth imaging satellites, strategi
penerjemahan yang digunakan adalah teknik transposisi (pergeseran struktur
urutan kata), karena adanya perbedaan urutan kata pada BSa.
PARAGRAF 2
Teks Sumber
|
Teks Sasaran
|
A Sputnik with a
camera
Chris Boshuizen is the co-founder and CTO of
Planet Labs. His previous job title was "Space Mission Architect"
for NASA. Not a bad starting point. "As far as I remember, even
as a kid I was always fascinated by the Moon and it seemed irrational to me
that I couldn't go there," he told CNN's Nick Glass. But for
NASA, Chris was not planning multi-billion dollar missions to the Moon.
Instead, he worked on the PhoneSat project, aimed at creating super-cheap
satellites: "We literally built an Android smartphone, placed it
in a box and put it in space. It was essentially like the Russian satellite
Sputnik, but cheaper and able to take photos. It was Sputnik with a
camera."
|
Sputnik dengan kamera
Chris Boshuizen adalah pendiri dan CTO dari
Planet Labs. Pekerjaan sebelumnya adalah sebagai “Arsitek Misi Luar Angkasa”
di NASA. Bukan permulaan yang buruk. “Sejauh yang saya ingat, saat
saya kecil saya selalu tertarik dengan Bulan dan sangat mengganggu karena
saya tidak dapat ke sana.” jelasnya kepada Nick Glass reporter CNN. Di
NASA, Chris tidak merencanakan misi miliyaran dolar ke Bulan. Sebaliknya, dia
bekerja dalam proyek PhoneSat, yang bertujuan membuat satelit super murah.
“Kami membuat telepon pintar Android, di tempatkan dalam kotak dan
menaruhnya di luar angkasa. Pada dasarnya satelit ini sama seperti satelit
Sputnik Rusia, hanya saja lebih murah dan mampu mengambil gambar. Ini seperti
Sputnik dengan kamera.”
|
Frasa
starting point diartikan ke dalam BSa berarti acara permulaan, oleh karena itu
penerjemah melakukan prosedur penerjemahan dengan foreignization guna
menghadirkan nuansa BSu dalam BSa yang mana dalam proses penerjemahan frasa starting point dipadankan dengan permulaan. Begitu pula pada frasa literally built yang dipadankan dengan membuat. Kemudian dalam frasa CNN’s Nick Glass dalam gramatikal BSu
merupakan frasa yang menandakan sebuah kepemilikan baik benda atau orang,
sedangkan jika dipadankan dalam BSa frasa tersebut memiliki makna yang rancu
sehingga pada proses penerjemahan teknik penjelasan tambahan diperlukan.
PARAGRAF 3
Teks Sumber
|
Teks Sasaran
|
Learning to fly
That's how Boshuizen
learned to be frugal when designing spacecraft. Instead of creating a
complex, expensive and large machine, his approach is to build several cheap
ones, which can act together like a swarm of insects. "If any of our
small satellites has any deficiencies, we can make up for that with quantity.
And so the first application we came up with was Earth imaging: if we could
put hundreds of cameras in space we could actually do real-time monitoring of
the Earth and its climate, to help people make better decisions about their
impact on the environment." In 2012 he founded Planet Labs with a few
friends, operating out of a garage in Cupertino, California. The perfect
start for a startup. Today, his mission statement is clearly posted on Planet
Labs website:
"Fresh data from any place on Earth is foundational to solving
commercial, environmental, and humanitarian challenges."
|
Pengetahuan yang
Cerdik
Inilah bagaimana
Boshuizen dapat berhemat ketika merancang pesawat luar angkasa.
Alih-alih membuat mesin yang kompleks, mahal dan besar, dia memilih cara
dengan membuat beberapa yang murah, yang mampu bertindak bersama seperti
segerombolan serangga. “Jika salah satu satelit kecil kami memiliki kekurangan,
kami dapat melengkapinya dengan jumlah. Aplikasi pertama yang kami temukan
adalah pencitraan Bumi: jika kami
dapat menempatkan ratusan kamera di luar angkasa, kami bisa
benar-benar memantau bumi dan iklim untuk membantu orang-orang dalam membuat
keputusan yang lebih baik pengaruhnya terhadap lingkungan.” Pada tahun 2012,
Chris mendirikan Planet Labs dengan beberapa teman, beroperasi di sebuah
garasi di Cupertino, California. Awal yang sempurna untuk memulai. Saat ini,
hasil laporan dari misinya diumumkan dengan jelas dalam website Planet Labs.
“Data baru dari berbagai tempat di Bumi adalah dasar untuk memecahkan
tantangan komersial, lingkungan dan kemanusiaan.”
|
Pada
frasa learning to fly dan learned to be frugal, penulis
menggunakan metode penerjemahan dengan
penerjemahan harfiah karena dalam frasa tersebut apa bila diterjemahakan
kata per kata menghasilkan terjemahan yang jauh dari tujuan dan maksud pada TSa. Mengakibatkan pembaca menjadi sulit
mengerti maksud dari paragraf 3.
PARAGRAF 4
Teks Sumber
|
Teks Sasaran
|
A shoe box in space
Boshuizen's satellites are solar powered,
producing around 20W each. Their name, Doves, started out as a joke: "I
was having a conversation with one of our engineers, Mike Safyan, who was
complaining that most military satellites have kind of evil names like
Kestrel-Eye and Talon and Raptor. He said, 'Why don't we call ours Dove?' And
it was just a joke, but what that means, how that speaks to our
missions is profound, so instead of launching a constellation of satellites,
we're launching a flock of doves." The current flock of 28 will be
joined by about 30 more over the next few months, with the goal of eventually
reaching a constellation density of about 100. That is, if fate doesn't
intervene again.
|
Kotak Sepatu di Luar
Angkasa
Satelite milik Bonshiuzen memakai tenaga surya,
memproduksi sekitar 20W. Pemberian nama Doves berawal dari sebuah lelucon:
“Sebelumnya saya bercakap-cakap dengan salah satu insinyur kami, Mike Safyan,
yang mengeluh mengenai banyaknya satelit militar yang memiliki nama buruk
seperti Kestrel-Eye, Talon dan Raptor. Dia berkata: ‘Kenapa kita tidak
menamakannya Dove?’ Tapi itu hanyalah sebuah lelucon, cara mengingatkan
besarnya misi kami, jadi sebagai ganti meluncurkan sebuah konstelasi satelit,
kami meluncurkan sebuah kawanan merpati.” Saat ini 28 kawanan akan bergabung
dengan sekitar 30 atau lebih kawanan lainnya dalam beberapa bulan ke depan,
dengan rencana akhir mencapai kepadatan sekitar 100 konstelasi. Dengan kata
lain, jalannya tidak dilakukan berselang kembali.
|
Dalam
frasa speaks to dipadankan dengan mengingatkan, penulis menggunakan
prosedur penerjemahan foreignization karena dalam frasa tersebut apabila
diterjemahkan ke dalam BSa tidak memiliki makna yang sepadan sehingga penulis
mencoba menghaluskan makna.
PARAGRAF 5
Teks Sumber
|
Teks Sasaran
|
White Dove down
On October 28th, 2014, an Antares rocket
carrying 26 Doves destined for orbit exploded fourteen seconds after launch.
Other than that, there were no injuries. Rockets are fantastically
complicated machines, and they fail: "I was watching the live-stream of
the video, and I have this great photograph of everyone's jaw hanging open
where they were like, 'What just happened?!', and I walked up to my
co-founder Robbie and just gave him a big hug and he just said that this was
bound to happen one day." The setback has slowed down Planet Labs
technological progress, but the company still plans to offer their services
commercially soon, and at prices containing "at least one zero less than
a conventional satellite."
|
Merpati Putih Jatuh
Pada 28 Oktober 2014, roket Antares membawa
26 Doves yang dipersiapkan untuk mengorbit, meledak 14 detik setelah
diluncurkan. Selain dari itu, tidak ada yang terluka. Roket adalah mesin luar
biasa yang rumit dan mereka gagal:
“Saya sedang melihat saluran video secara langsung dan saya melihat keterkejutan
setiap orang seperti ‘Apa yang terjadi?’, lalu saya menghampiri teman saya
Robbie dan memberinya pelukan dan dia berkata hal ini suatu hari pasti akan
terjadi.” Kemunduran telah memperlambat kemajuan teknologi Planet Labs, namun
perusahaan masih berencana menawarkan servis komersial mereka secepatnya
dengan biaya “lebih rendah satu kosong daripada satelit konvensional.”
|
Untuk
menerjemahkan idiom jaw hanging open,
penulis menggunakan teknik parafrasa menjadi keterkejutan. Hal ini dilakukan karena dalam TSa sulit
mempertahankan idiom BSu menjadi idiom BSa, sehingga penulis menggunakan
kata-kata atau frasa lain untuk memperjelas makna agar lebih mudah dipahami dan
informasi dapat disampaikan dengan jelas.
II.
Pembahasan Masalah
Setelah
pembahasan dalam setiap paragraf diatas, penulis akan menjawab rumusan
permasalahan yang penulis uraiakan di bawah ini:
1. Strategi
apa yang digunakan dalam menerjemahkan teks laporan agar informasi penting yang
disampaikan mudah dimengerti pembaca?
·
Melakukan analisa tekstual secara
menyeluruh untuk menentukan kepada siapa informasi yang terkandung dalam teks
ingin disampaikan.
·
Melakukan proses penerjemahan dengan
teliti agar mengerti informasi yang dimaksud dalam TSu.
·
Menentukan pilihan kata yang sesuai
untuk menyampaikan informasi faktual, akurat dan jelas kepada target pembaca.
·
Melakukan proses penerjemahan sesuai
dengan metode dan prosedur penerjemahan agar informasi faktual dalam TSu tetap
ada dalam TSa.
·
Melakukan perbandingan TSu dengan hasil
terjemahan TSa, dalam hal ini untuk melihat apakah informasi penting yang
terkandung dalam TSa sama seperti dalam TSu atau informasi tersebut menjadi
kabur tidak jelas dan sukar dimengerti pembaca.
·
Menyunting kembali hasil terjemahan.
2. Bagaimana
langkah-langkah yang dilakukan apabila dalam proses penerjemahan terdapat
masalah mentransferkan makna dari BSu ke BSa?
·
Jika masalah penerjemahan terjadi dalam
pemilihan padanan kata yang tepat dapat digunakan salah satunya prosedur
penerjemahan foreignization atau pengasingan dan metode penerjemahan teknik
penghilangan.
·
Pada masalah penerjemahan saat
menerjemahkan ungkapan atau idiom, metode dan prosedur penerjemahan idiomatik
dan parafrasa atau amplifikasi dapat menjadi jalan keluar untuk menerjemahkan
ungkapan atau idiom agar makna dapat lebih mudah dipahami dan informasi dapat
disampaikan dengan jelas.
·
Sedangkan pada tataran gramatikal, teknik
penerjemahaan dengan cara transposisi bisa menjadi salah satu jalan keluar
dalam mentransferkan makna dari BSu ke BSa.
V.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Pada proses penerjemahan teks laporan bidang teknologi dan
sains di atas, metode dan prosedur penerjemahan yang digunakan dalam memecahkan
masalah-masalah penerjemahan yang ditemukan diantaranya dengan metode
penerjemahan teknik penghilangan, foreignization atau pengasingan, penerjemahan
idiomatik dan parafrasa atau amplifikasi serta teknik penerjemahan transposisi.
Strategi penerjemahan dengan menggunakan metode dan prosedur penerjemahan ini
dilakukan agar dalam proses penerjemahan penyampaian pesan yang terkandung
dalam TSu dapat tersaji utuh pada TSa. Karena sesuai dengan tujuan dan fungsinya,
teks laporan harus dapat menyampaikan sebuah informasi yang didukung dengan
sejumlah fakta dan dapat menjelaskannya secara umum kepada pembaca.
Demikian pula dalam mencari pemecahan masalah
mentransferkan makna dari BSu ke BSa, karena sedikitnya referensi mengenai
penerjemahan teks laporan, penulis berusaha menggunakan metode dan prosedur
penerjemahan yang terdapat dalam beberapa referensi pustaka. Dalam hal ini, penerjemah
khususnya disarankan agar lebih memahami isi TSu serta informasi faktual yang
terkandung didalamnya yang menjadi tujuan utama, dan dalam TSa informasi yang
disampaikan dapat dijelaskan secara umum. Baik pada proses penerjemahannya
terdapat beberapa istilah ilmiah yang bagi para pembaca belum tentu dapat mengerti.
Hal ini berkenaan dengan informasi yang disampaikan merupakan hasil observasi
dan analisis secara sistematis terhadap topik yang dibahas dalam teks laporan.
Oleh sebab itu, penerjemah diharapkan dapat lebih mengerti dan mengusai
mengenai topik yang dibahas dalam teks laporan dalam bidang apapun, seperti
dengan mencari referensi tambahan agar dalam proses menerjemahkan nantinya
tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan informasi dan memindahkan makna.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, R. (2011) Teori
Dan Masalah Penerjemahan (Edisi Kesatu). Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka.
Echols, J.M, Shadil,
H.(2003) Kamus Inggis-Indonesia. Cornel University Press
Ithaca and London Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Echols,
J.M, Shadil, H,(2003) Kamus Indonesia-Inggris. (Edisi Ketiga)
Revised an Edited by Wolf, J.U. & Colins J.T. Cornel University Press.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, http://kbbi.web.id
English
Indonesian Dictonary Translator- Kamus Inggris Indonesia Inggris, sederet.com
Google
Translator, translate.google.com
http://edition.cnn.com/2015/03/12/tech/mci-planet-labs-doves/index.html
www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?modul=BING4320
deddisetiawani.blogspot.co.id/2014/11/model-dan-prinsip-prinsip-penerjemahan.html
kak kok laporannya ditulis pakai bhs indo? bisa gak nyusun tap sama karya ilmiah UT in full English?
ReplyDeleteHi.. dari peraturan yang saya baca karil sastra inggris ut memang pakai bahasa indonesia penjelasannya. kecuali untuk abstraknya, untuk mahasiswa S2 pakai bahasa inggris.
ReplyDeleteThank you, Dea.. saat saya membuat karil ini di tahun 2015 contoh referensi memang menggunakan bahasa Indonesia utk penjelasan maupun abstrak kecuali teks yang akan diartikan
ReplyDelete