Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2012

Rasanya Mati

"penat !" seminggu panjang yang akan kulewati adalah semua yang sedang ku hadapi . oke, tetap bertahan . "just hang out, girls ! i know you can do more ." tepat ucapan itu yang sangat ingin kukatakan . tapi rasanya tidak untuk saat ini . di rumah kembali . pulang dari selesainya tugas satu hari ini . harapkan sampai di sana, pikiran dan tubuh ku singkron dengan semua beban yang tertumpu itu . "hei ! apa yang kau lakukan ? kerjakan semua yang menjadi tanggung-jawabmu . berhenti untuk berleha-leha . tidak ada tempat untuk mereka yang hanya dapat membuang-buang waktu ." suara itu terdengar lagi . timbul satu hal yang jadi pertanyaan . "apakah aku berjuang melakukan kegiatan ini yang menurutku tidak bisa meninggalkan sedikit luang pada ruangku adalah satu-satunya tindakan yang harus aku bela ?" siapa yang bisa menjawab . santai, nikmati, rasakan . apa benar-benar bisa kulakukan ? tak meminta belas kasih dari orang lain . hanya ingin memiliki se...

Tinggalkanku

menari dalam mendung apalah arti semua . terasa tak mungkin untuk mengubah tapi tergugah . apa yang akan hendak terjadi ? bisa tertebak dalam sekali pikir . dan bam semua terkuak . benar-benar bom waktu yang terus mengancam . berusaha bertahan tapi tak tertahan . membendung dan mengalir . aliran deras yang mengucur . aku tetap aku tak lain tak ingin . enggan membahas ini lebih dalam . membuat alibi untuk tak bisa terdeteksi . lalu apa ? terjebak kembali, mengulang lagi dan itu terus-menerus . bukan bermaksud mengusik dirinya ataupun membuat rasa nyaman ini berubah . tapi maaf rasa hilangku mulai memudar . ku sadar dan tau apa mau dan maksudmu . hanya benar lelah dan letih yang terus menggemang ditelinga membuat ku memutuskan ini . sudahlah egoisku ini tak bermaksud menyakitimu . tak bermakna jika kulakukan ini secara sengaja . benar kulakukan ini semua tanpa ingin . maaf boleh kau marah padaku tapi jangan kau buat dia menjadi luka . biar luka itu tetap menjadi mil...

1 2 3 .. (part 2)

normal benar-benar normal . kesibukkan yang kulakukan dalam sehari-hari . ahh, mula ku menyinggung hal itu tentang uang dan kekuasaan . sebenarnya hal ini selalu ku hindari jika bertemu denganya tapi untuk saat ini tak bisa . "apa memang hidup selalu bergantung dengan uang sebagai keutamaan untuk berlangsung? apa kita tak bisa sedikit mengubah pola pikir itu?" . pertanyaan itu terlontar begitu saja saat  berhadapan dengannya . "maksud dari pertanyaanmu itu apa? kau bisa hidup sampai sekarang juga karena aku memberimu makan dengan menggunakan uang . jadi apa maksudmu dengan tidak mementingnya untuk bertahan hidup?" bentakan yang ia ucapkan membuatku semakin brontak . "ya aku berterima kasih atas apa yang kau beri padaku . tapi itu tetap tak bisa mengubah pemikiranku . aku pun bisa hidup tanpa uang . apa itu salah?" . mungkin salah dengan aku bertanya kepadanya karena jawaban yang aku dapat dari semua itu hanya makian kepada orang lain yang ku pentingk...