Ini Normal, Namanya juga Manusia

Feeling manusia kadang bisa mendekati keakutatan hampir 100% ya. Kita memang bukan Tuhan yang bisa tau dan baca masa depan yang akan terjadi. Kita juga ngga bisa baca pikiran seseorang, bahkan pikiran kita sendiri. Tapi perasaan, hati nurani yang bisa nuntun kita jadi tau apa yang terjadi di sekitar kita. Bahkan dari perasaan juga kita tau rasanya untuk jadi lebih peduli atau terbuka terhadap sekeliling.

Pacar ataupun sahabat kita, semua dari mereka memiliki ruang tersendiri yang enggan disentuh oleh kita.  Sampai rasanya keingintahuan kita bisa berhenti, pastinya cuma dari perasaan itu sendiri yang akan membuka pintu kejujuran seseorang buat terbuka ke kita.

Pernah kan pastinya rasa ingin tau ini jadi buat kita stalking TL pacar atau sahabat kita di twitter, facebook dan media sosial lainnya?? Jujur gue sendiri ngga muna buat ngaku kalo iya, gue juga pernah ngelakuin hal itu. Bukan karena ngga percaya sama mereka atau karena mau tau urusan orang. Tapi kadang karena hal itu juga terdorong dari feeling kuat kita sebagai orang yang peduli dan sayang sama mereka.

Alasan klasik yang biasa dipake orang kalo ngga mau disalahin karena ngepoin orang-orang terdekat mereka. Memang ngga ada yang bisa membenarkan hal ini juga. Tapi kadang perlu juga hal yang bikin rese ini kita lakuin, bukan maksud "membela" atau "membenarkan" tingkah laku ini, tapi coba deh kita liat dari sisi positifnya. Kita jadi bisa lebih care sama orang-orang disekitar kita. Care karena kita bisa sedikitnya tau apa yang mereka rasa, yang walau yang baik itu mereka juga harus bisa lebih terbuka terhadap kita. Selalu ada hal positif yang bisa kita ambil.

Saat posisi kita cuma bisa dari orang yang kepo ke orang lain karena peduli, kita cuma bisa menunggu. Menunggu mereka yang pada akhirnya mau ngomong jujur apa yang mereka rasain, mau share tentang masalah yang mereka hadapi dan siapa tau kita jadi bisa membantu walau sekedar menjadi pendengar yang baik, tapi seengganya kita udah  mengangkat sedikit beban mereka.

Dan jika kita berada diposisi yang dikepoin, selain kesel sama orang yang ngepoin kita, kita juga harusnya bisa lebih menghargai paling ngga memaklumi kenapa mereka melakukan hal itu. Mungkin mereka khawatir, mereka peduli dan mereka ingin membantu. Selama apa yang mereka lakuin itu karena alasan yang wajar bisalah kita berbesar hati menceritakan apa yang ingin dibagi. Apabila lebih dari itu dan mau tau sampai keurusan private hal itu udah ngga bisa ditolerir lagi.

Pada intinya setiap manusia masih membutuhkan orang lain sebagai tempat mereka berbagi dalam hal apapun, karena memang itu kodrat kita sebagai makhluk sosial. Kemajuan teknologi sekalipun nggak akan bisa merubah apa yang jadi kodrat manusia secara fitrahnya. Kita belajar, belajar untuk mempercayai orang dan juga belajar untuk lebih menghargai kepercayaan yang mereka kasih. Karena walau bagaimanapun kejujuran selalu jadi harga mati dalam sebuah kepercayaan.


NO COPY PASTE WITHOUT CREDIT coffeepen,books

Comments