Selembar di Bahagia [Senang Mengenal Kalian]

sepuluh tahun setelah perpisahan itu, ternyata banyak yg berubah dari diri kita. lika-liku yg kehidupan di usia muda yg mungkin dlm waktu sepuluh tahun ke belakang nggak pernah kita bayangi, menjadi pelajaran kedewasaan.

kamu, bertemu mereka. kalian bertumbuh dengan setiap orang yg berbeda setiap waktunya. belajar mengenai jiwa & karakter manusia yg berbeda.

kita dulu, sepuluh tahun yg lalu. masi bocah ingusan yg baru melek akan hidup. tapi sekarang, kita bagai tempurung tua yg kokoh & mungkin merayap rapuh krn hidup yg berombak merombak.

hei, kawan! apa masi dari kalian yg ingat cerita tentang kita? kita sekawanan anak kecil yg berlari mengejar mimpi serta impian. masi ingat dengan wajah kami, saya yg dulu pernah menyapamu sblm bel sekolah berbunyi. berkelahi dgnmu krn hal-hal kecil. dihukum bersama krn masalah kejahilan yg diperbuat.

apa masi terpikir tampang cupu sepuluh tahun lalu? apa kalian lupa dengan sosok kita sepuluh tahun yg lalu? kenangan yg hanya bisa dibingkai dlm kreasi pikiran kita sendiri.

memang banyak hal yg berubah. banyak pula waktu membantu bercampur tangan akan perubahan itu. tapi waktu tak seegois kita, krn dia mau menyimpan kenangan di masa lalu yg bisa kita lupakan atau sulit utk melupakan.

waktu berbaik hati. tanpa perlu dipinta & tak meminta. dia memberikan sedikit ruangnya buat kita menyimpan masa lalu, kenangan yg sangat berharga ataupun tak dihargai oleh kita.

terima kasih untuk selalu menempatkan saya sebagai bagian dari kita, kalian dan kenangan itu ☺


NO COPY PASTE WITHOUT CREDIT coffeepen,books

Comments