Colorful Catcher: Black is.. Hole? [The first sign]

Winter, 1st November, Labyrinth City, 01:54 pm

Dear Anne,

How are you? Don’t reply my  message now, I just want to tell you mom and dad really miss you. Jangan lupa aku tidak mau kamu telat mengirim balasanI pesan ini tepat pada tanggal 3 November. Seperti biasa labirin kota blok ke-3 dalam keranjang piknik dekat pohon plum.

Love ya,
Steve

PS: Today’s color is dark. The clue is hole. I want dark blue for 3rd November.
***
     Anne membolak-balik pesan kertas yang ditulis oleh Steve. Kali ini Steve meminta warna biru tua untuk pesan balasan yang dia kirim dalam keranjang piknik dekat pohon plum yang sengaja ditinggalkan oleh Anne seminggu yang lalu. Untuk mempermudahnya berkomunikasi dengan Steve.
    
     Today’s color is dark? Aku tidak mengerti mengapa Steve selalu menanggalkan setiap pesan yang dia kirim dengan warna. Cuaca hari ini tidak terlihat gelap melainkan sangat cerah. What is meaning with hole is the clue? I really didn’t understand him.”

Who is Steve?
     Steve the color catcher, demikian julukan yang diberikan oleh Anne. Tidak tahu mengapa Anne merasa julukan itu sangat tepat untuknya.
     Hari ini juga, Anne kembali berkunjung ke labirin kota. Sekedar melepas penat dari bertumpuknya tugas kuliah dan kerja paruh waktunya yang selalu memakan habis waktu istirahatnya. Pohon plum di blok ke-3 adalah tempat favorit rahasia miliknya sendiri yang dia diakui olehnya demikian –itu sebelum Anne harus berbagi tempat dengan Steve. Tempat itu dia temukan saat tengah menjelajahi labirin kota yang tidak terlalu besar, tetapi aku yakin membuatmu pusing mencari jalan keluar.
     Di bawah pohon plum itu ada sebuah bangku taman yang mungkin sengaja oleh si pembuat labirin disiapkan di sana. Tidak ada yang istimewa dari bangku taman itu. Hanya di dekat sana ada sebuah taman bunga kecil dan danau indah yang hanya ada di blok itu.
     Kata orang sekitar yang tinggal dekat dengan labirin kota, tidak ada yang berani melewati jalan di blok ke-3 ini. Bukan karena suasana yang angker maupun tempat yang sunyi. Hanya saja di blok ke-3 ini ada mitos yang mengatakan bahwa di sana terdapat sebuah sumur berair hitam yang didalamnya terdapat sebuah lubang sangat besar. Lebih besar dari lubang masuk sumur tersebut.
     Pada setiap tanggal ganjil di bulan November akan ada warna yang muncul dari dalam lubang sumur tersebut dan siapa saja yang menegok ke dalam sumur akan ikut terserap ke dalam sumuri hingga muncul ke dunia lain. Apakah seseorang yang masuk ke dalam sumur itu akan kembali? Setahu mereka hanya satu orang yang pernah ada yang kembali. Dia adalah Mr. Helper.
     Tetapi mereka menganggapnya sebagai orang tua sinting. Bagaimana tidak setelah berhasil diselamatkan dari dalam sumur tersebut Mr. Helper selalu mengatakan bahwa warna-warna yang muncul di sumur itu harus dikumpulkan agar menjadi sebuah warna pelangi. Jika ada yang berhasil mengumpulkan warna pelangi tersebut, akan ada colorful catcher yang muncul dan mengantarkan kembali. Semacam penuntun jalan pulang.
     Mr. Helper juga mengatakan bahwa colorful catcher itu merupakan sebuah harta karun tersembunyi yang sengaja dikubur di dalam sumur berair hitam. Karena pengakuan yang pernah diucapkan Mr. Helper, beberapa remaja yang pernah masuk ke dalam sumur itu untuk mencari harta karun yang tidak pernah ada. Apakah mereka kembali –entah dalam keadaan hidup atau mati? Nyatanya tidak pernah. Sebab alasan itulah labirin kota blok ke-3 tidak pernah dibuka untuk umum pada tanggal ganjil di bulan November.
     Anne yang adalah seorang introvert dan lebih suka menyendiri tidak percaya dengan mitos atau legenda dari kota ini. Memang dia hanyalah seorang pendatang baru. Mahasiswa dari desa kecil di kaki gunung kota Alpen. Buatnya mitos semacam itu hanyalah sebuah dongeng pengantar tidur yang sengaja dibuat oleh orang tua agar anak mereka dapat langsung tertidur tanpa harus merepotkan mereka di tengah malam.
     Ketika Anne mengingat kembali tentang mitos blok ke-3 labirin kota yang pernah dia dengar dari Bibi Elmy pemilik apartemen tempatnya selama ini tinggal, Anne merasakan ada sebuah kecocokan dengan clue yang diberikan oleh Steve.
Today’s color is dark. The clue is hole.
     “Is it really that hole? Today’s color is dark is mean the dark water well? Andi today’s date is 1st November. What the hell meaning of this?”
     Air muka Anne tidak menandakan keterkejutan dengan semua clue yang diberikan Steve dan mitos yang pernah dia dengar. Melainkan seperti seseorang yang merasa dibodohi dengan mitos yang tidak pernah nyata dan khayalan semata.
     “Kenapa juga aku harus merasakan apa yang menjadi clue Steve dan cerita mitos itu memiliki hubungan satu sama lain? Steve tidak mungkin seorang colorful catcher seperti yang dikatakan oleh Mr. Helper kan? Lelaki macam Steve tidak mungkin menjadi seorang yang ada didalam mitos bodoh itu.”
     Sedikit hal yang sebenarnya diketahui olehi Anne tentang Steve. Bahwa Steve adalah seorang lelaki seusianya yang bekerja sebagai waitress di kafe dekat labirin kota dan menghabiskan waktu istirahatnya dengan mewarnai buku bergambar. Orang seperti apa Steve dan bagaimana kehidupan sehari-harinya, Anne tidak pernah mengetahui secara detail.
     Mereka bertemu satu sama lain juga hanya melalui pesan kertas yang ditinggalkan oleh Steve di labirin kota blok ke-3 dalam keranjang piknik dekat pohon plum. Hanya sekali Anne pernah bertemu dengan sosok Steve. Saat itu adalah di bulan Oktober musim gugur.

***
Holla 😊😊 Finally after one week trouble to make new content for this blog to my reader in order their to always visit it, I'd like to say "Alamdulillah, I can update even it's late. This story special I repost here so that I hope I can writing until the last chapter. Seriously hope you like it 😁 


TO BE CONTINUE

NO COPY PASTE WITHOUT CREDIT coffeepen,books

Comments